pengrajin-pengrajin mebel jepara bersaing tidak sehat dan akibatnya dampak bagi pengrajin tingkat bawah.
ekonomi kususnya di wilayah kota ukir jepara bisa di katakan prehatin. dan banyak perusahaan yang bangkrut di akibatkan pola pembalakan kayu jati liar, yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. dengan bahan jati dasar, penjualan jadi murah dengan produksi dan kualitas nomor satu, akibatnya dampak tersebut jadi berkelanjutan, dan tuntutan konsumen/buyer dengan harga semakin menurun. dan sekarang pembalakan liar kayu jati/wood jati,sudah sulit di dapatkan pada akhirnya harga kayu perhutani jadi melambung tinggi dan pengrajin-pengrajin kecil jepara jadi banyak bangkrut dan pengrajin-pengrajin mebel jepara jadi 25% yang masih bertahan.
